Bukan Aku Yang Baik, Tapi Allah Menutup Keburukanku
Beberapa hari yang lalu, ada temenku yang mengkonfrontir tentang suatu kejadian yang menurutku aib buatku. Aib yang aku tutup rapat-rapat, dan berdoa semoga Allah mengampuni dan selalu menutupinya sampai kapanpun.
Qadarullah ternyata si teman ini tau 😥
Rasanya maluuuuu sekali.
Aku jadi inget kata-kata murobbiku, "aku juga ga sebaik seperti yang Amah-amah pikirkan tentangku. Mungkin kalau dosa bisa tercium, Amah-Amah ngga mau dekat-dekat denganku karena akan bau sekali."
Dulu aku mikirnya, mashaallah baik banget murobbi-ku bisa rendah hati begitu. Tapi itu ternyata bukan bentuk kerendahan hati, tapi kesadaran diri bahwa diri ini berlumur dosa. Aku baru paham sekarang maksudnya.
Aku ngga mencap diri ini bebas dari salah, engga. Keburukan aku banyak, dosa yang udah aku lakuin juga udah ga keitung jari deh. Tapi aku selalu merasa aman, karena aku pikir aku sudah melakukan pertaubatan, aku udah minta maaf sama Allah, udah berusaha selalu lebih baik dari hari sebelumnya, circle-ku pun selalu positif dan mengapresiasi.
Sayangnya, ini tuh kayanya bikin aku agak jumawa ya. Merasa yakin bahwa ke depannya akan baik-baik saja karena kan sudah dilakukan semua. Minta maaf sudah, bertaubat sudah, berusaha lebih baik juga sudah.
Sampai pada akhirnya, ada yang nyentil lagi kesalahan-kesalahan yang udah berlalu. Rasanya takuuuuuuuut banget, maluuuuuuu banget.
Mungkin ini juga teguran dari Allah karena aku masih ada perasaan jumawa sudah melangkah ke arah yang lebih baik. Padahal sampai di titik ini tuh bukan karena usaha aku aja, tapi yang paling besar adalah izin dan campur tangan Allah yang membuat semuanya baik-baik aja.
Mudah bagi Allah untuk membalikkan keadaan dan hati kita. Keadaan yang baik-baik saja jadi tidak baik-baik saja, hati yang sedang tenang jadi hati yang terguncang.
Istighfar Gita!
Ini baru sedikit aib yang dibuka di dunia. Gimana nanti di Hari Perhitungan, semuanya akan dibuka, ngga kebayang akan semalu apa ya?! Semoga Allah memberikan rahmat-Nya untuk kita semua di akhirat kelak ya. Doakan aku ya, Gengs 🙏 Kita saling mendoakan.
Komentar
Posting Komentar